Indonesia adalah negara penghasil minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia. Data dan faktanya Indonesia menguasai 58% produksi minyak sawit dunia dan hingga saat ini minyak sawit masih merupakan pilihan paling ekonomis sumber minyak nabati sehingga menjadi pilihan utama substitusi minyak nabati lainnya.
Walaupun begitu, selain situasi pandemi pelaku bisnis sawit di Indonesia juga dihadapkan dengan berbagai macam tantangan, mulai dari isu produktivitas, kualitas produksi, hingga masalah biaya produksi hingga pemeliharaan. Lalu strategi apa yang diperlukan oleh industri kelapa sawit dalam menghadapi tantangan ini?
Simak pemaparan COO SSCX International, Rifki Rizal dan CEO SSCX Technovation, Fajar Dhirendra Gregory. Dalam kesempatan kali ini, dua ahli operational excellence kita akan menjelaskan secara rinci bagaimana membangun bisnis sawit yang Lean dan Agile sehingga bisa menjadi perusahaan world class, nomor satu di dunia. Tonton videonya sampai selesai ya!
Narasumber
Fajar Dhirendra Gregory
CEO SSCX Technovation
Fajar Dhirendra Gregory adalah CEO SSCX Technovation, seorang pemimpin dalam inovasi AI dan robotika, terutama yang berfokus pada teknologi Industri 4.0. Keahliannya mencakup sistem otonom, big data, dan aplikasi industri berbasis AI. Gregory aktif dalam mempromosikan integrasi teknologi-teknologi ini, serta membahas kemajuan utama di bidang augmented reality (AR), virtual reality (VR), manufaktur aditif, dan keamanan siber.
Dalam perannya, Fajar telah berkontribusi signifikan dalam membentuk diskusi mengenai dampak AI pada industri, membantu organisasi untuk menavigasi lanskap transformasi digital yang kompleks. Selain itu, ia memimpin inisiatif pendidikan yang menjembatani kesenjangan antara teknologi dan aplikasinya di dunia nyata, membantu para profesional menguasai keterampilan AI yang krusial untuk berkembang di lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat
Rifki Rizal Derrian
COO SSCX International
Rifki Rizal Derrian adalah seorang profesional yang berfokus pada pengembangan teknologi inovatif, khususnya di bidang kecerdasan buatan (AI) dan otomasi. Dengan latar belakang yang kuat dalam rekayasa sistem kontrol dan robotika, Derrian telah berkontribusi dalam berbagai proyek yang menerapkan teknologi AI untuk memecahkan masalah industri nyata. Pengalaman dan keahlian Derrian mencakup pengembangan sistem otonom, pemrosesan data besar (big data), serta penerapan teknologi industri 4.0 seperti augmented reality (AR) dan keamanan siber.
Selain itu, Derrian juga aktif dalam memberikan pelatihan dan pendidikan kepada para profesional, membantu mereka memahami dan menerapkan teknologi-teknologi canggih dalam dunia kerja. Ia dikenal sebagai seseorang yang berdedikasi dalam menjembatani kesenjangan antara teori teknologi dan aplikasinya di industri, dengan tujuan untuk mendorong transformasi digital yang berkelanjutan dan memberikan solusi yang berdampak positif bagi masyarakat luas.